Lima kawan penghabisan

Posted by ~alof in ,

Langit mendung.
Awan menggantung.
Lima lelaki bersepakat
menggotong keranda lintasi kota.
Perjalanan masih panjang.
Bagi mereka tiada lagi persinggahan
guna membilas bilur membasuh luka.
Bahkan pandang tidak lagi punya makna.
Keletihan tidak lagi mengganggu
karena sudah jadi satu dalam butir-butir darah.
Tak lagi merah.

— R.Mangun, 11 Desember 1993

 
This entry was posted on Saturday, December 11, 1993 at 00:00 and is filed under , . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 comments

Post a Comment

# sambung rasa

# gurat kiwari