starlet

Posted by ~alof in

Aku bicara padamu

(song for Starlet)

Biarkan kugenggam satu kenyataan.
Satu saja dari sekian khayalmu tanpa tepi
tentangmu dan hidup ini
serta tentang kau dan aku.
Karena kutahu,
kau tak mungkin bisa sembunyikan itu
di balik bola matamu bening biru.

Rambutmu blonda tergerai di kelopak hati merah
menggetar sukmaku beku.

Starlet,
kalau kau tahu tentang aku,
kupasti kau akan lari
karena aku cuma seorang pemegang kenyataan.
Dan satu yang perlu kau tahu, Starlet,

— jangan kau cakar masa laluku!
Bila kau cuma mau lewat dalam hidupku, lewatlah.
Jika kau hanya mau pergi dari hidupku, pergilah.
Namun biarkan kugenggam satu kenyataan,
cuma satu,
dari sekian khayalmu tanpa tepi
tentangmu dan kenyataan ini
serta tentang aku dan kesendirian.

— 25 Pebruari 1981

 

Nyata

Posted by ~alof in ,

Sebuah lagu dipenggal di tengah sebelum refrainnya
dan secarik harga diri melayang jatuh
tanpa kuasa membantah.

Aku berdiri di sini
menatap matahari kuning terbenam dari balik airmata
dengan kepedihan menyayat sanubari
menindih kebebasan benakku
lantaran sepatu-sepatu lars yang berderap di kepalaku
di atas karsaku
dan bayonet terhunus menoreh nadi leherku
pada karyaku.

Puisiku cabik-cabik oleh peluru,
laguku mati kesepian sendiri
dihimpit dinding berterali dan pagar kawat berduri,
segala syairku terbenam dalam lumpur,
dan hatiku koyak-moyak oleh ketidakberdayaan.
Hidupku mati tanpa petikan harpa.
Mati.

O, Tuhanku,
mustikah seorang realis membunuh idealismenya?

(Kunyanyikan lagu ini di alam nyataku, dalam khayal mayamu.)

— 23 Pebruari 1981

 

# sambung rasa

# gurat kiwari