marina

Posted by ~alof in

Balada seorang manusia duka

(sebuah dendang untuk Marina)

Sekian lama aku dan kau berdekatan
namun tidak ada satu perasaan pun tumbuh di dalam sini.

Dan kenapa justru kini aku jadi larat:
semakin lama aku semakin terjerat
dalam sihir personamu
sedang kau tak mungkin lagi dapat kurengkuh.

Dukaku, bayang-bayang setia.

— 30 September 1981


Sebuah kidung di bayang senja

(serenada buat Marina)

Semburat rona wajahmu
kala kubisikkan sejuta hasrat rinduku padamu.
Wajahmu yang menyisi tak bisa menipuku
dan bening bola matamu jadi cermin hatimu.

Sama-sama kita berbincang akrab
di sudut sebuah dunia yang penuh selidik.
Sama-sama kita bersitatap lekat
mencoba mencari dasar hati.
(Dan rinai hujan yang kita tembus senja itu
menambah teguh ujar perasaanku.)
Sama-sama kita senandungkan "New York New York"
di kelengangan pusat kota,
di antara deburan jiwa.
Sama-sama kita tembus padang suara
yang mendinding di antara kita.

— 16 Oktober 1981


My mysterious Marina

Beningnya bola matamu
dan renyah tawamu
begitu lama tersimpan dalam rongga dada.
Sikapmu padaku yang agak berbeda
dan senyummu yang sering tampak tulus
(penuh sihir pesona)
jadi sebuah misteri buatku.
Tak kunjung tuntas.

— 13 Nopember 1981


Sepulang menyusun sebuah hari

Sebuah kecup di pipiku
seakan jadi meterai antara kita
bahwa kau dan aku memang terjalin dalam seuntai rasa.

(Aha,
tak semua orang bisa mengatakan
dan tak semua orang bisa menyatakannya.
Demikianlah kita, Marina.)

— 13 Nopember 1981


10 detik

Marina,
kenapa semalam kau tak hadir dalam mimpiku?
Marahkah kau
lantaran kukecup bibirmu kemarin petang?

— 13 Nopember 1981


Aku dan Marina: sebuah tragedi

Aku dan kau,
ditakdirkan sebagai dua karang kokoh
yang teguh berpijak pada keyakinan diri.
Kita sama-sama keras kepala
untuk mengakui adanya rantai pesona antara kita
sehingga pada akhirnya
kita musti terbelenggu di dua dinding berbeda
yang amat berjauhan
dan yang amat menyakitkanku.
(Entah bagaimana perasaanmu.)

— 13 Nopember 1981


Syairku pada satu malam bertanggal 26 Nopember 1981

Bunga mawar yang pernah kausematkan di saku bajuku
masih terpasang rapi di antara aliran darahku.
Merahnya berbaur merahku,
segarnya berpadu gairahku
di lubuk terdalam
bersama seulas senyummu.

— 26 Nopember 1981


# Cindy = รพ Marina

(aku di antara tuts-mu)

Adalah sangat menyakitkan
untuk menerima satu kenyataan:
tak ada lagi sepercik cinta pun tersisa buatku.

(Dan berdosakah aku
bila aku mulai sangsi akan makna cinta?)

Marina,
kenapa kau begitu mirip dengan cinta lampau?
kenapa kaubawa citra cinta lamaku?

(Dan apakah musti selalu begini akhirnya:
aku tertinggal sendiri di simpang jalan yang sunyi?)

— 26 Nopember 1981


Teardrops in my eyes

(wish and why)

Kadang kuberharap
ada jarak membentang
antara kau dan aku
karena aku tak cukup tangguh
mendekatkan kau ke sisiku.

Marina,
kenapa aku harus terhempas
di hamparan sihir pesonamu?

— 27 Nopember 1981


My Marina

: thank you, girl

Tak usah kaget bila aku sering-sering memandangmu
dan jangan terperanjat bila sering kututurkan dukaku padamu
lantaran cuma kau yang peduli,
hanya kau yang sanggup memupus
sebagaimana selalu kaulakukan.

Biarkan kutuang semua pedih
dan kaukecup semua luka.
Kauluruhkan semua lara,
kaujejakkan lagi aku dari keniscayaan.

Dan tak usah terperanjat bila aku jadi kian jatuh
lantaran kutahu:
— aku cinta kau, sedang kau tak terraih.

Namun demikian,
biarlah semua berlangsung demikian,
selamanya.

— 20 Juni 1982

 

# sambung rasa

# gurat kiwari