Sebuah negeri yang gamang

Posted by ~alof in ,

Sebuah negeri yang gamang
adalah kuda binal lepas kekang
dengan politisi lupa amanah
yang hanya sibuk berkompromi
dengan sejarah bengis masa lalu,
tanpa hirau atas darah
yang mengambang di tiap anak sungai dan pepohonan,
sedang anak-anak di perempatan jalan
tidak pernah tahu
bahwa masa muda dan harapannya
telah dirampok tuntas
dan lunglai diperkosa habis-habisan.

Sebuah negeri yang gamang
adalah burung nasar siaga
dengan serdadu hilang arahan
yang tak lagi ingat bahwa seteru
tak lain adalah saudara sepupu,
karena mereka sendiri sudah saling tak percaya,
juga karena para jendral yang lupa
bahwa prajurit berhujan-berpanas
adalah tetap manusia
yang punya rasa bosan dan takut
serta kecemasan tinggalkan para kekasih
jadi janda dan yatim-piatu.

Sebuah negeri yang gamang
adalah harimau tua tercampak
dengan pemuda yang menampak musuh dimana-mana
hingga kerap lupa perjuangan mula
selain mencerca dengan kata dan luka
yang untuk kemudian senyap
di keriuhan sorak anggota parlemen
yang tak lagi peduli
pada pemuda yang menghamparkan jaket penuh darah
dari Semanggi ke Polandia.
Para pemuda yang terkapar
adalah pejuang tua
yang kehilangan medali dan nisan purba
bertatahkan hymne anak bangsa.

Sebuah negeri yang gamang
adalah tanah-air carut-marut
yang Tuhan lupa pernah menciptakannya.

— Cipinang, 8 Oktober 2000

 
This entry was posted on Sunday, October 08, 2000 at 00:00 and is filed under , . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 comments

Post a Comment

# sambung rasa

# gurat kiwari