niviera

Posted by ~alof in

Niviera #1

Di persimpangan yang sama di hari ke tujuh
dalam perjumpaan yang entah ke berapa
perempuan itu bertanya:
"Pernahkah kita bertemu?"

Adakah saat itu kita sedang bertanya
pada belahan jiwa
yang sedari dulu kita coba temukan
di sepanjang perjalanan?

Wangi tubuh yang sama
seperti ruap tanah disiram hujan petang
dalam bayang-bayang panjang
tatkala cakrawala merah tembaga.

Aku tidak punya jawab atas tanya.
Namun, entah kenapa
lelatu api di matamu tidak asing buatku.
Deja vu!

— 7 Nopember 2000


Perempuan yang percaya pada cinta

Bagaimana mungkin kulukai
perempuan yang bahkan saat keraskan nyali
dan pekikkan "REVOLUSI!"
pun tetap tak percaya pada magi amunisi?

— Cipinang, 10 Nopember 2000


Niviera #2

Adakah yang tersisa dari ketakberhinggaan
kala kaubisikkan kata-kata
yang sanggup urungkan dendam?

— Cipinang, 27 Desember 2000

 
This entry was posted on Wednesday, December 27, 2000 at 00:00 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 comments

Post a Comment

# sambung rasa

# gurat kiwari