miranda

Posted by ~alof in

Children of dream
(song for Miranda)

Saat matahari tua kembali berlabuh di cakrawala
dan laut biru jadi merah emas berkilat
maka burung-burung camar yang lelah kembali pulang
ke relung kegelapannya
yang tersangkut di tengah lingkup ujung senja kefanaan.
Camar-camar yang perkasa telah kembali sebelum badai tiba.
Berlindung di balik mega kerinduan yang berjela-jela sampai ke laut
sementara gelombang makin ganas mengombang-ambing hidup
dan membentur-benturkannya ke karang tajam.

Anak-anak mimpi kembali terjaga di balik kemudi
dan kaki-kaki mereka menjuntai ke air
menyepak-nyepak
dan menyesali nasib tak menentu.
Kau pun lalu bangkit
sambil memanggul kecapi harapanmu
agar dapat segera berlabuh di satu dermaga kenyataan yang baru.

Camar laut yang cantik,
tak dapat kubayangkan beratnya nada getirmu
yang pernah kau dendangkan dalam lagu
yang dihanyutkan angin dan riak laut padaku:

"Kenapa musti kutanggungkan ini
di atas hati yang amat rapuh?
Sedang pesisir persinggahan belum juga tampak di titik api".

Camar laut yang cantik,
jangan kau baringkan semangat di pasir.
Nyalakan! Nyalakan di sini, di dada!
Lalu katakan pada dunia
bahwa camar laut yang cantik akan segera kembali.

— 30 Mei 1981

 
This entry was posted on Sunday, May 31, 1981 at 00:00 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 comments

Post a Comment

# sambung rasa

# gurat kiwari