Shift of paradigm

Posted by ~alof in ,

Ketika berdiri di antara keempat sisi,
aku bisa menatap ketiga sisi
yang identik satu sama lain.
Dan aku bisa memandang satu titik api di azimuth cermin
membayang ke kubah nadir magma
yang tersisa dalam pendaman purba.

Dalam intuisi yang berfluktuasi
aku merasa satu sensasi
imajinasi menyublim jadi satu bentuk masif
melambung dari bilik-bilik jantung,
merambati vena dan aorta,
melesat dalam kelenjar-kelenjar getah bening,
dalam partitur satu nada

: bahwa aku tidak terbelenggu
pada kenyataan palsu
tentang bias bernuansa
yang terkungkung dalam ruang
dan berhenti dalam waktu
yang diujar dalam nama seseorang.

— Jakarta, 9 Nopember 1993

 
This entry was posted on Tuesday, November 09, 1993 at 00:00 and is filed under , . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 comments

Post a Comment

# sambung rasa

# gurat kiwari