Jiwaku

Posted by ~alof in ,

(sebuah nyanyi duka)

Adakah permukaan telaga ini akan tetap tenang bila badai tiba
ataukah dia akan menjadi ombak dahsyat yang menerpa ke sini?

Mustinya jangan kau pojokkan aku
karena jiwaku bukanlah jiwa yang tahan.
Dia kini hanya selembar perasaan yang terlalu peka
dan yang tidak lagi berakar kokoh
hingga tidak mampu menentang badai.
Jiwaku yang kini mudah goyah
bukanlah jiwaku yang lama, jiwa pemberani yang tabah,
lantaran kedua kakiku sudah tidak sanggup menopang.
Dan mustinya jangan kau pojokkan aku
karena mustinya aku tidak usah pernah hadir di sini.

— 11 Agustus 1981

 
This entry was posted on Tuesday, August 11, 1981 at 00:15 and is filed under , . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 comments

Post a Comment

# sambung rasa

# gurat kiwari