Perjumpaan dengan seekor rajawali

Posted by ~alof in ,

Senja mengambang di pintu kota
dan gerimis merinai tak selesai.
Aku berjalan dalam basah
memintas boulevard.

Ada seekor rajawali mengawang
membedah kelamnya langit.
lalu hinggap di ranting mati.
Tepekur dalam kesendiriannya.

Mataku tajam menatap matanya.
Kami berdua sama-sama sendiri.

Bangku taman yang basah
di bawah pohon willow yang telanjang.
Aku terperangkap dalam dialog tunggal
mencoba mengurai cerita yang masai.

Di sini aku pernah hadir
tatkala berusaha menemukan arti.
Dan ketika eksistensi menjelma
aku tidak lagi cuma sebentuk darah dan daging
karena ada sesuatu yang muncul di dalam:

pengertian akan harkat dan cerita.

Hujan telah usai.
Aku bangkit dari ilusi.

Ketika kutatap ranting mati
sang rajawali telah tiada.
(Barangkali dia telah temukan makna ...)

— 28 Nopember 1985

 
This entry was posted on Thursday, November 28, 1985 at 00:45 and is filed under , . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 comments

Post a Comment

# sambung rasa

# gurat kiwari