Agape

Posted by ~alof in ,

(tatkala sendiri)

Sendiri di keluasan samudra
melangkah menjejak pasir pesisir,
ada sebuah sampan berlabuh dekat.
Seseorang melambai
dan mengkotbahkan hikayat bagi limaribu orang
sementara aku tetap sendiri,
terlibat dalam kekhidmatannya.

Sekonyong-konyong badai menerpa.
Dan rengkuhan kabut sesaat
mengaburkan mata akan relita segara.
Mentari jingga sadarkanku
akan kehadiranku dalam alam.
Dan berlaksa manusia menyusuri jejak
seakan tak menyadari keterlambatan
akan belaian semesta pada jiwa.

Orang dalam sampan tak lagi melambai.

(Dalam kesenyapan sekejap
sekujur diri berselimut kasih-Nya
ketika memandang silang kayu di dinding kamar.)

— Gandapura 48, 19 Oktober 1985

 
This entry was posted on Saturday, October 19, 1985 at 00:00 and is filed under , . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 comments

Post a Comment

# sambung rasa

# gurat kiwari