"Ini pagi yang cerah, kurasa",
demikian selalu dikatakan lelaki tua itu sendiri.
Dengan beringsut selalu dicobanya melangkah.
Membuka lebar-lebar jendelanya buat sinar matahari.
Lalu ditatapnya bulatan emas di Timur.
Sambil meneguk secangkir kopi bikinan cucunya
didengarkannya kicau murai terakhirnya.
Selalu dikatakannya:
"Betapa indahnya hari ini."
Sambil bersilonjor di kursi panjang di halaman
dipejamkannya matanya.
Ah, agaknya dia tersenyum.
Lelaki renta itu selalu berharap
agar bisa mati
di pagi cerah sebuah hari yang indah.
4 Maret 1983