Mentari di sana

Posted by ~alof in ,

"Ini pagi yang cerah, kurasa",
demikian selalu dikatakan lelaki tua itu sendiri.
Dengan beringsut selalu dicobanya melangkah.
Membuka lebar-lebar jendelanya buat sinar matahari.
Lalu ditatapnya bulatan emas di Timur.

Sambil meneguk secangkir kopi bikinan cucunya
didengarkannya kicau murai terakhirnya.
Selalu dikatakannya:
"Betapa indahnya hari ini."

Sambil bersilonjor di kursi panjang di halaman
dipejamkannya matanya.
Ah, agaknya dia tersenyum.

Lelaki renta itu selalu berharap
agar bisa mati
di pagi cerah sebuah hari yang indah.

— 4 Maret 1983

 
This entry was posted on Friday, November 04, 1983 at 00:00 and is filed under , . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 comments

Post a Comment

# sambung rasa

# gurat kiwari