kvêta
Malam ini kubaca Erich Fromm
dan aku jadi sangsi
melihat lelatu api yang makin padam.
— 22 Agustus 1989
Malam ini kubaca Erich Fromm
dan aku jadi sangsi
melihat lelatu api yang makin padam.
— 22 Agustus 1989
(untuk Kirana)
Mari kubisikkan sesuatu
dan tangkaplah kata-kataku dalam jiwa
supaya kamu paham
dimana kita harus berdiri.
— 22 Agustus 1989
Malam sudah terlalu larut untuk merenung
tapi mata masih nyalang
dan resah ini tak juga menyingkir.
Kenapa kita punya kata senada?
Kenapa kita punya tabir transparan
yang bisik pun tak mampu menjalarinya?
Kirana,
kenapa malam jadi terlalu larut untuk merenung?
— 22 Agustus 1989
(mengenangmu, Kirana)
Ulurkan tanganmu
agar dapat kubimbing langkahmu
mengawangi langit senja.
Kembangkan kepak jiwamu
agar dapat kurengkuh gairahmu
menyusuri sepinya kemuraman.
— 22 Agustus 1989
Anda diperkenankan mengutip dan/atau menyebarluaskan naskah-naskah di sini dalam bentuk media apapun asalkan mencantumkan nama pengarang serta memberitahukannya kepada penulis. Terimakasih.
© alof
pada akhirnya hanya tinggal aku dan seuntai masa yang menguap dalam waktu ...