Merahnya waktu
Tujuh cangkir tegar menantang
dengan kaki mengangkang meja.
Aku meregang sendiri.
Terkapar dalam kesendirian
di sudut kursi paling temaram.
Bau yang menguap dari kerongkongan
menyekap kesamaran pandang.
Ruang jadi lembab.
Tengok hujan yang berbaris dari genting
dan pohonan meranggas yang kuyup.
Tubuhku kuyup.
Dengan tujuh botol tegar menantang.
— Tizi's, 19 Nopember 1984